Kamis, 15 November 2012

Mudzakarah ‘6 Sifat Para Sahabat Nabi SallaAllahu Alayhi was Sallam



by IbraniKing: Hamden bolly


Allah Subhanahuwa Ta’ala meletakkan kejayaaan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat hanyalah pada agama Islam yang sempurna. Agama Islam yang sempurna adalah agama yang dibawa oleh Rasululloh SallaAllahu Alayhi was Sallam.

Meliputi Iman, Ibadah, Muamalah, Muasyarat dan Ahlaq. Pada saat ini umat islam tidak ada kekuatan dan kemampuan untuk mengamalkan agama secara sempurna. Para sahabat RadhiAllahu Anhu telah sukses dan jaya dalam mengamalkan agama secara sempurna karena mereka memiliki sifat-sifat dasar yang terkandung dalam 6 sifat sahabat yang meliputi,

1. Yakin atas kalimah thoyyibah “laa ilaaha illallah MuhammadurRasulullah”

2. Sholat khusyu’ dan khudlu’

3. Ilmu ma’adzikir

4. Ikromul Muslimin

5. Tashihun niat

6. Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah. 6 sifat sahabat RadhiAllahu Anhu tersebut bukan merupakan wujud agama yang sempurna, karena agama yang sempurna terkandung dalam Al ‘Qur’an dan Al ‘Hadits, tetapi apabila 6 sifat para sahabat tersebut ada dalam diri kita maka Allah Subhanahuwa Ta’ala akan memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.








1. Yakin atas kalimah thoyyibah “laa ilaaha illallah MuhammadurRasulullah“.

Arti: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah Subhanahuwa Ta’ala. Dan Baginda Muhammad SallaAllahu Alayhi was Sallam. Adalah utusan Allah.




Maksud laa ilaha illa‘Allah

Mengeluarkan keyakinan pada mahluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala. Di dalam hati.

Fadhilah:

1. Barang siapa yang mati sedangkan dia yakin tidak ada yang berhak disembah selain Allah Subhanahuwa Ta’ala, maka dijamin masuk surga.

2. Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan hatinya membenarkan lisannya, maka dipersilahkan masuk surga dari pintu mana yang dia suka.

3. Sekecil-kecil iman dalam hati maka akan Allah berikan surga yang luasnya 10 kali dunia.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya iman yakin.

2. Latihan dengan cara memperbanyak halaqoh-halaqoh/majlis iman yakin (bicara atau dengar).

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat iman dan yakin.







Maksud MuhammadurRasulullah

Meyakini hanya satu-satunya jalan untuk mencapai kejayaan dunia dan akherat hanya dengan cara ikut sunnah Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.

Fadhilah:

1. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda, Tidak akan masuk neraka seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Aku (Muhammad) sebagai utusan Allah.

2. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda barang siapa yang berpegang teguh dengan sunnahku dikala rusaknya ummatku maka baginya pahala 100 orang mati syahid.

3. Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam Bersabda barang siapa menghidupkan sunnahku sungguh dia cinta padaku, dan barangsiapa yang cinta padaku maka akan bersamaku didalam surga.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya menghidupkan sunnah Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.

2. Latihan, yaitu dengan cara menghidupkan sunnah Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam. Dalam kehidupan kita selama 24 jam.

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menghidupkan sunnah.

2. Sholat khusyu’ dan khudlu’

Arti: Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri dengan mengikut cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.







2. Maksud Shalat Khusu dan Khudu

Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala didalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

Fadhilah:

1. Allah berfirman: Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

2. Allah berfirman: Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya shalat

2. Latihan dengan cara:

a. Memperbaiki dhahirnya shalat.

b. Menghadirkan keagungan Allah

c. Belajar menyelesaikan masalah dengan shalat

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat shalat khusyu dan khudu.












3. Ilmu ma’adzikir

Arti Ilmu: Semua petunjuk yang dating dari Allah Subhanahuwa Ta’ala melalui Baginda Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.

Arti Dzikir: Mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah.

Maksud Ilmu ma’adzikir

Mengamalkan perintah Allah Subhanahuwa Ta’ala. Pada setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah didalam hati dan ikut cara Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.

Fadhilah Ilmu:

1. Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka akan Allah fahamkan dirinya pada masalah agama.

2. Barangsiapa berjalan mencari ilmu maka akan Allah mudahkan untuknya jalan menuju surga.

3. Barangsiapa mempelajari 1 ayat Al ‘Quran maka nilainya adalah lebih baik daripada shalat sunnah 100 rakaat. Barangsiapa mempelajari 1 bab dari ilmu maka lebih baik nilainya daripada shalat sunnah 1000 rakaat.

Fadhilah Dzikir:

1. Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dibandingkan dengan orang yang mati.

2. Allah berfirman: Dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang.

3. Allah berfirman: Ingatlah pada Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu.

Cara mendapatkan ilmu fadhail:

1. Dakwahkan pentingnya ilmu fadhail

2. Latihan dengan cara:

a. Duduk dalam halaqoh fadhail di masjid dan di rumah.

b. Ajak manusia untuk duduk dalam halaqoh fadhail

c. Hadirkan fadhail dalam setiap amalan .

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu fadhail.

Cara mendapatkan ilmu masail:

1. Dakwahkan pentingnya ilmu masail

2. Latihan dengan cara:

a. Duduk dalam halaqoh masail dengan para alim ulama.

b. Bertanya kepada ulama baik untuk masalah agama maupun dunia.

c. Sering berziarah kepada para alim ulama .

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu masail.

Cara mendapatkan dzikir:

1. Dakwahkan pentingnya dzikir kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala.

2. Latihan dengan cara:

a. Setiap hari membaca Al ‘Quran (usahakan 1 juz).

b. Membaca tasbihat, shalawat dan istigfar masing-masing 100 X.
Ketika membaca tasbihat maka hadirkan kemahasucian Allah
Ketika membaca shalawat maka ingat jasa-jasa Rasulullah kepada kita.
Ketika membaca istigfar maka hadirkan sifat Maha Pengampunnya Allah.

c. Amalkan doa-doa masnunah (harian) .

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dzikir.






4. Ikromul Muslimin

Arti: Memuliakan sesame orang islam/muslim.
Maksud ikramul muslimin: Menunaikan hak-hak semua orang islam tanpa meminta hak daripadanya.

Fadhilah:

1. Allah akan menolong seorang hamba selagi dia menolong saudaranya.

2. Barang siapa menutup aib saudaranya yang muslim maka Allah akan menutup aibnya dan barang siapa membuka aib saudaranya yang muslim maka Allah akan membuka aibnya sampai dia akan dipermalukan di rumahnya sendiri.

3. Senyummu didepan saudaramu adalah sedekah.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya ikram

2. Latihan dengan cara:

a. Memberi salam kepada orang yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal.

b. Menyayangi yang muda, menghormati yang tua, memuliakan ulama dan menghormati sesama.

c. Berbaur dengan semua orang yang berbeda-beda wataknya.

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan ahlaq sebagaimana ahlaq Baginda Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam.











5. Tashihun niat

Arti : Membetulkan/meluruskan niat
Maksud tashihun niat
Membersihkan niat pada setiap amalan semata-mata karena Allah Subhanahuwa Ta’ala.

Fadhilah:

1. Sesungguhnya Allahtidak akan menerima amalan seseorang kecuali dengan ikhlas.

2. Sesungguhnya Allah tidak memandang pada rupamu dan hartamu tetapi Dia akan memandang pada hatimu dan amalanmu.

3. Baginda Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam. Bersabda: Wahai Muadz jagalah keihklasan karena amal yang ikhlas walau sedikit akan mencukupi.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya ikhlas.

2. Latihan dengan cara: setiap beramal periksa niat kita, sebelum beramal, ketika beramal dan setelah beramal, bersihkan niat agar semata-mata hanya karena Allah.

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ikhlas dalam beramal.

6. Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah

Arti: Dakwah mengajak, Tabligh menyampaikan dan khuruj fisabilillah adalah keluar di jalan Allah.

Maksud

1. Memperbaiki diri, yaitu bagaimana agar dapat menggunakan harta diri dan waktu sebagaimana yang diperintahkan Allah.

2. Menghidupkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan semua manusia diseluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri.





Fadhilah:

1. Allah berfirman: dan adakah yang perkataannya lebih baik daripada seseorang yang mengajak manusia kepada Allah.

2. Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk kebaikan dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkan.

3. Sepagi sepetang dijalan Allah lebih baik daripada mendapatkan dunia dan seisinya.

Cara mendapatkan:

1. Dakwahkan pentingnya dakwah dan tabligh.

2. Latihan dengan cara : keluar dijalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 hari setiap tahun, 3 hari setiap bulan dan 2, 5 jam setiap hari. Tingkatkan dengan cara bertahap-tahap menjadi 4 bl tiap tahun, 10h tiap bulan dan 8 jam setiap hari.

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dakwah dan tabligh yaitu dapat menggunakan harta, diri dan waktu untuk kepentingan agama.
















6. Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah

Arti : Dakwah mengajak, Tabligh menyampaikan dan khuruj fisabilillah adalah keluar di jalan Allah.
Maksud
1.  Memperbaiki diri, yaitu bagaimana agar dapat menggunakan harta diri dan waktu sebagaimana yang diperintahkan Allah.

2. Menghidupkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan semua manusia diseluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri.

Fadhilah :

1. Allah berfirman : dan adakah yang perkataannya lebih baik daripada seseorang yang mengajak manusia kepada Allah.

2. Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk kebaikan dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkan.

3. Sepagi sepetang dijalan Allah lebih baik daripada mendapatkan dunia dan seisinya.

Cara mendapatkan :

1. Dakwahkan pentingnya dakwah dan tabligh.

2. Latihan dengan cara : keluar dijalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 h setiap tahun, 3h setiap bulan dan 2,5 jam setiap hari. Tingkatkan dengan cara bertahap-tahap menjadi 4 bl tiap tahun, 10h tiap bulan dan 8 jam setiap hari.

3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dakwah dan tabligh yaitu dapat menggunakan harta, diri dan waktu untuk kepentingan agama.







Nasihat Rasulullah kepada 'Aisyah
RadhiAllahu Anha'

Aisyah RadhiAllahu Anha meriwayatkan: Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam bersabda “Hai Aisyah, aku nasihatkan kepada kamu. Hendaklah kamu sentiasa mengingat nasihatku ini. Sesungguhnya kamu akan sentiasa di dalam kebajikan selama kamu mengingati nasihatku ini . . .”

Isi nasihat Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam tersebut bolehlah dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri kamu. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum kamu (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu:

(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah

(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahanNya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.

(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah

(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah:

(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah

(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya 70 hasta dan dibelitkan di tengkuknya.

(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.

(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemahuan suaminya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada 2 kakinya di dalam neraka.

(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.

(f) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun.

(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk di hadapan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan 80 kali cambuk dari api.

(h) Bahwa isteri yang mengandung (hamil) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamullail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.

(i) Bahwa isteri yang bersalin (melahirkan), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.

(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Semoga ahlia-ahlia (isteri-isteri) kita dapat mengambil nasihat Nabi pada Aisyah ini di dalam kehidupan mereka. Namun kita sebagai suami hendaklah selalu mendoakan agar ahli-ahlia (isteri-isteri) kita bersifat seperti isteri-isteri Nabi SallaAllahu Alayhi was Sallam serta kita hendaklah juga selalu memaafkan kesalahan dan kesilapan mereka.

Pernah seorang lelaki mendatangi Umar RadhiAllahu Anhu untuk mengambil pandangan berkaitan masaalah isterinya yang banyak bersongeh dan berleter. Setelah sampai didapati isteri Umur RadhiAllahu Anhu pun seperti isterinya suka bersongeh dan berleter.

Lalu ia pun meninggalkan Umar RadhiAllahu Anhu. Setelah berjalan beberapa langkah Umar RadhiAllahu Anhu menyedari lalu memanggil lelaki itu datang semula menghampirinya.

Setelah diterangkan maksud kedatangannya lalu Umar RadhiAllahu Anhu pun berkata,: "Siapa mereka, mereka adalah isteri kita. Mereka mendidik dan memelihara anak-anak kita. Merekalah yang menjaga harta benda kita.

Mereka memasak makanan serta membasuh pakaian kita. Dan yang lebih penting mereka memelihara kita dari terjebak dengan zina. Sedikit kesilapan dan kesalahan mereka maafkanlah". Lalu lelaki itu pun pulang dengan perasaan puas dengan nasihat Umar RadhiAllahu Anhu.


Dakwah Maksud Tujuan Hidup: 'Hidup dalam dakwah, Dakwah sampai Mati, Mati dalam dakwah' . . .

Dari Aqil bin abi tholib, ia bercerita. Abu tholib berkata kepada Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam, “Wahai anak saudaraku! Demi Allah, seperti yang telah engkau ketahui sendiri bahwa aku selalu membenarkan perkataanmu, karena itu engkau juga harus mengikuti perkataanku, bahwa orang-orang dari kaummu datang kepadaku dan mereka berkata bahwa engkau datang ke Ka’bah dan datang ke majelis mereka, lalu mengatakan begini dan begitu.

Dengan perkataanmu itu mereka merasa tersinggung, Oleh karena itu, suapaya dapat kamu Fahami, maka tinggalkanlah apa yang kamu lakukan itu. Lalu Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam menengadahkan wajahnya ke langit sambil berkata, “Demi Allah, aku tidak sanggup jika harus meninggalkan pekerjaan yang karenanya aku diutus, melebihi ketidaksanggupan salah seorang diantara kamu untuk membawa kobaran api matahari”. (Hr. Thabrani dan Bukhori)

Menurut riwayat Baihaqi, bahwa Abu thalib berkata kepada Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam, “Wahai anak saudaraku, orang-orang dari kaummu datang kepadaku dan mengatakan ini dan itu, Karena itu, sekarang sayangilah jiwaku juga jiwamu, dan jangan memberikan kepadaku sesuatu yang tidak sanggup aku memikulnya, begitu juga engkau.

Karena itu berhentilah dari berkata-kata kepada mereka sesuatu yang tidak mereka sukai!” Mendengar perkataan bapa saudaranya ini, Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam merasa sedih, karena beliau menganggap bahwa pandangan bapa saudaranya mengenai dirinya telah berubah dan dia meninggalkan beliau serta menyerahkannya kepada kaumnya, dan kini dia tidak lagi memberikan semangat kepada beliau.

Melihat keadaan seperti ini maka beliau bersabda, “Wahai bapa saudaraku, apabila matahari diletakkan di tangan kanaku dan bulan di tangan kiriku, niscaya sekali-kali aku tidak akan meninggalkan pekerjaan itu (dakwah) dan aku akan tetap mengerjakannya sampai Allah memberikan kemenangan kepadaku atau jiwaku melayang karenanya.” Setelah berkata demikian, Rasulullah SallaAllahu Alayhi was Sallam tidak kuasa lagi menahan air mata dan beliau menangis.

Ditulis Oleh : Unknown // 23.28
Kategori:

2 komentar:

 

Alexa

my histat

Diberdayakan oleh Blogger.